Kita sering merasa tidak cocok dengan keadaan, meremehkan diri sendiri dan menganggap diri kita berbeda, sulit untuk merasa nyaman dengan kesederhanaan. Namun, sikap tidak mau menjadi biasa ini sering kali tidak disertai dengan strategi perubahan yang efektif. Terutama di pasar trading, banyak orang membayangkan bahwa mereka dapat mengalahkan hukum pasar, tetapi mereka tidak pernah benar-benar memikirkan bagaimana cara melampaui 90% trader, malah terjebak dalam ilusi bisa terus menghasilkan keuntungan, bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan sehari-hari yang relatif stabil.
Ketidakpuasan ini tidak hanya tercermin dalam perkembangan pribadi, tetapi juga meluas ke hubungan interpersonal. Kita sering merasa kecewa dengan penampilan biasa pasangan kita, tidak puas dengan cara orang lain berperilaku, berpakaian, atau sikap negatif mereka, selalu berusaha untuk memaksakan standar pribadi kita kepada orang-orang di sekitar kita, berharap mereka mengikuti jalur yang kita tetapkan.
Ketika menghadapi penolakan atau keraguan, hati kita akan muncul sebuah ilusi: seolah-olah melalui suatu pencerahan, kita dapat memperoleh kekayaan besar, dan dengan demikian bisa lepas dari masalah duniawi. Pemikiran ini mengarahkan kita untuk berharap bahwa suatu saat nanti setelah mencapai kebebasan finansial, kita dapat membuktikan kepada mereka yang pernah mengabaikan saran kita, menunjukkan kesempatan yang telah mereka lewatkan.
Sebenarnya, pola pikir ini mencerminkan penilaian berlebihan terhadap kemampuan kita sendiri, mengkhayalkan bahwa di masa depan kita dapat mengumpulkan kekayaan yang besar dan dengan demikian memperoleh kebebasan dan otonomi yang sepenuhnya. Meskipun ini tampaknya merupakan kecenderungan psikologis yang umum, ini justru mencerminkan hasrat dasar manusia akan kontrol dan pengakuan. Menyadari hal ini mungkin adalah awal dari pertumbuhan kita yang sebenarnya.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
11 Suka
Hadiah
11
6
Bagikan
Komentar
0/400
StakeOrRegret
· 16jam yang lalu
Lebih baik kita menyelesaikan pekerjaan sehari-hari terlebih dahulu.
Balas0
GasFeeNightmare
· 16jam yang lalu
Dalam malam yang tanpa tidur, hitung gas. Transaksi arbitrase ini dimakan setengah oleh penambang.
Balas0
AirdropDreamBreaker
· 16jam yang lalu
Satu lagi suckers yang terhalang oleh mimpi
Balas0
DefiVeteran
· 16jam yang lalu
suckers adalah orang yang selalu percaya bahwa mereka adalah yang terakhir.
Balas0
BankruptWorker
· 17jam yang lalu
Tidak punya kemampuan artinya miskin, saya mengerti.
Balas0
DeepRabbitHole
· 17jam yang lalu
Sadar sedikit, dalam hidup kita harus Drop ekspektasi.
Kita sering merasa tidak cocok dengan keadaan, meremehkan diri sendiri dan menganggap diri kita berbeda, sulit untuk merasa nyaman dengan kesederhanaan. Namun, sikap tidak mau menjadi biasa ini sering kali tidak disertai dengan strategi perubahan yang efektif. Terutama di pasar trading, banyak orang membayangkan bahwa mereka dapat mengalahkan hukum pasar, tetapi mereka tidak pernah benar-benar memikirkan bagaimana cara melampaui 90% trader, malah terjebak dalam ilusi bisa terus menghasilkan keuntungan, bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan sehari-hari yang relatif stabil.
Ketidakpuasan ini tidak hanya tercermin dalam perkembangan pribadi, tetapi juga meluas ke hubungan interpersonal. Kita sering merasa kecewa dengan penampilan biasa pasangan kita, tidak puas dengan cara orang lain berperilaku, berpakaian, atau sikap negatif mereka, selalu berusaha untuk memaksakan standar pribadi kita kepada orang-orang di sekitar kita, berharap mereka mengikuti jalur yang kita tetapkan.
Ketika menghadapi penolakan atau keraguan, hati kita akan muncul sebuah ilusi: seolah-olah melalui suatu pencerahan, kita dapat memperoleh kekayaan besar, dan dengan demikian bisa lepas dari masalah duniawi. Pemikiran ini mengarahkan kita untuk berharap bahwa suatu saat nanti setelah mencapai kebebasan finansial, kita dapat membuktikan kepada mereka yang pernah mengabaikan saran kita, menunjukkan kesempatan yang telah mereka lewatkan.
Sebenarnya, pola pikir ini mencerminkan penilaian berlebihan terhadap kemampuan kita sendiri, mengkhayalkan bahwa di masa depan kita dapat mengumpulkan kekayaan yang besar dan dengan demikian memperoleh kebebasan dan otonomi yang sepenuhnya. Meskipun ini tampaknya merupakan kecenderungan psikologis yang umum, ini justru mencerminkan hasrat dasar manusia akan kontrol dan pengakuan. Menyadari hal ini mungkin adalah awal dari pertumbuhan kita yang sebenarnya.