Masa Depan RWA: Kesempatan dan Tantangan Berjalan Bersama
Tokenisasi aset dunia nyata ( RWA ) adalah mengubah aset atau hak nyata menjadi token digital yang dapat diperdagangkan di blockchain, memungkinkan pemecahan aset, buku besar terbuka, dan manajemen otomatis. Esensi token RWA adalah mengemas kembali sertifikat hak aset yang dilindungi hukum dengan teknologi blockchain, membuat peredaran sertifikat menjadi lebih efisien dan transparan.
Sebagian besar token RWA termasuk dalam kategori token sekuritas, yang perlu mematuhi kebijakan regulasi sekuritas di berbagai wilayah. Saat ini, belum ada standar klasifikasi token yang seragam di seluruh dunia, tetapi sebagian besar wilayah memiliki peraturan terkait token sekuritas. Menerbitkan token RWA sebagai sekuritas bertujuan untuk patuh hukum dan menghindari risiko hukum yang potensial.
Wilayah seperti Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura, dan Uni Eropa baru-baru ini mengeluarkan kebijakan regulasi untuk aset kripto, khususnya stablecoin. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek seperti sistem perizinan, persyaratan aset cadangan, pengungkapan informasi, dan anti pencucian uang, yang menyediakan kerangka hukum untuk pengembangan token RWA.
Selain regulasi hukum, RWA juga menghadapi berbagai tantangan dalam praktik:
Likuiditas yang tidak cukup: Volume perdagangan di bursa terpusat terbatas, dan ada pemisahan dengan pasar tradisional.
Kesenjangan pendidikan: Investor memiliki pemahaman yang salah tentang RWA, yang dapat menyebabkan munculnya penipuan baru.
Utang teknis: biaya kolaborasi on-chain dan off-chain diabaikan, ada masalah interoperabilitas lintas rantai.
Mengatasi masalah ini memerlukan inovasi dalam mekanisme likuiditas, pendidikan publik, infrastruktur, dan sebagainya. Kematangan RWA yang sebenarnya mungkin melahirkan infrastruktur baru yang berada di antara keuangan tradisional dan ekonomi kripto. Meskipun menghadapi tantangan, RWA tetap merupakan bidang inovasi yang penuh potensi, yang layak untuk diperhatikan dan dieksplorasi oleh semua pihak di pasar.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
8 Suka
Hadiah
8
4
Bagikan
Komentar
0/400
BearMarketSurvivor
· 15jam yang lalu
tokenisasi tidak sehandal menghindari risiko
Lihat AsliBalas0
SerumSquirter
· 15jam yang lalu
Regulasi sulit, mungkin tidak bisa dimainkan.
Lihat AsliBalas0
ForkMaster
· 15jam yang lalu
Intinya adalah menghindari regulasi, kan? Mainkan orang untuk disedot dan kemudian pergi~
Tokenisasi RWA: tantangan kepatuhan hukum dan likuiditas berdampingan
Masa Depan RWA: Kesempatan dan Tantangan Berjalan Bersama
Tokenisasi aset dunia nyata ( RWA ) adalah mengubah aset atau hak nyata menjadi token digital yang dapat diperdagangkan di blockchain, memungkinkan pemecahan aset, buku besar terbuka, dan manajemen otomatis. Esensi token RWA adalah mengemas kembali sertifikat hak aset yang dilindungi hukum dengan teknologi blockchain, membuat peredaran sertifikat menjadi lebih efisien dan transparan.
Sebagian besar token RWA termasuk dalam kategori token sekuritas, yang perlu mematuhi kebijakan regulasi sekuritas di berbagai wilayah. Saat ini, belum ada standar klasifikasi token yang seragam di seluruh dunia, tetapi sebagian besar wilayah memiliki peraturan terkait token sekuritas. Menerbitkan token RWA sebagai sekuritas bertujuan untuk patuh hukum dan menghindari risiko hukum yang potensial.
Wilayah seperti Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura, dan Uni Eropa baru-baru ini mengeluarkan kebijakan regulasi untuk aset kripto, khususnya stablecoin. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek seperti sistem perizinan, persyaratan aset cadangan, pengungkapan informasi, dan anti pencucian uang, yang menyediakan kerangka hukum untuk pengembangan token RWA.
Selain regulasi hukum, RWA juga menghadapi berbagai tantangan dalam praktik:
Likuiditas yang tidak cukup: Volume perdagangan di bursa terpusat terbatas, dan ada pemisahan dengan pasar tradisional.
Kesenjangan pendidikan: Investor memiliki pemahaman yang salah tentang RWA, yang dapat menyebabkan munculnya penipuan baru.
Utang teknis: biaya kolaborasi on-chain dan off-chain diabaikan, ada masalah interoperabilitas lintas rantai.
Mengatasi masalah ini memerlukan inovasi dalam mekanisme likuiditas, pendidikan publik, infrastruktur, dan sebagainya. Kematangan RWA yang sebenarnya mungkin melahirkan infrastruktur baru yang berada di antara keuangan tradisional dan ekonomi kripto. Meskipun menghadapi tantangan, RWA tetap merupakan bidang inovasi yang penuh potensi, yang layak untuk diperhatikan dan dieksplorasi oleh semua pihak di pasar.