Pemikiran tentang Bentuk dan Esensi Aset Dunia Nyata yang Terhubung ke Blockchain

Akhir-akhir ini, istilah "RWA"(Real World Assets) menjadi sangat populer di bidang teknologi finansial. Dari forum-forum bergengsi hingga kalangan wirausaha, sepertinya semua orang berbicara tentang "penyimpanan aset di blockchain" dan "pemetaan dunia nyata". Namun, di tengah gelombang antusiasme ini, kita perlu berpikir dengan tenang: Masalah apa yang sebenarnya dapat diselesaikan oleh RWA? Kondisi dasar apa yang diperlukan agar dapat diimplementasikan secara nyata?

Banyak orang menggambarkan RWA sebagai "memperbaharui" aset dunia nyata di blockchain. Pernyataan ini tidak salah, tetapi prasyarat untuk memperbaharui adalah benar-benar memecahkan hambatan informasi dan proses penyelesaian yang ada.

Namun, dalam banyak proyek RWA saat ini, "tokenisasi aset" seringkali hanya memindahkan data yang awalnya disimpan dalam sistem tradisional ke blockchain. Seluruh proses bisnis masih terjebak dalam model lama: generasi aset, konfirmasi nilai, perhitungan keuntungan, dan distribusi investasi masih bergantung pada tim operasi offline dari pihak proyek untuk diproses secara bertahap, blockchain hanya berperan sebagai "laporan versi upgrade".

Meskipun dapat dikatakan bahwa "menggunakan teknologi blockchain", untuk mengatakan bahwa itu "mengubah logika operasional keuangan" adalah berlebihan. Mengubah informasi aset dari kontrak kertas menjadi file JSON di blockchain saja tidak cukup untuk disebut sebagai "tokenisasi aset dunia nyata".

Jika tidak dapat mengatasi hambatan ini, perkembangan RWA akan selalu terhenti di tahap awal.

Dua Standar untuk Menilai Keaslian RWA

Banyak orang percaya bahwa inti RWA terletak pada "penegasan hak" - yaitu sumber aset dapat dilacak, ada catatan di rantai. Namun sebenarnya, data yang dapat dipercaya hanyalah prasyarat dasar. Yang benar-benar menentukan apakah RWA memiliki nilai finansial adalah apakah ia dapat mencapai penyelesaian yang dapat dipercaya, yaitu apakah mekanisme aliran dana di rantai dapat berfungsi dengan lancar.

Oleh karena itu, nilai RWA dapat dibagi menjadi dua tingkat yang saling berkaitan: data yang dapat dipercaya dan penyelesaian yang dapat dipercaya.

Lapisan Pertama: Data yang Dapat Dipercaya Ini berarti apakah blockchain dapat mencatat perubahan status aset di dunia nyata. Tampaknya ini adalah masalah teknis, tetapi sebenarnya merupakan transformasi proses bisnis. Antarmuka eksternal seperti sensor, lembaga kustodian, oracle, dll., perlu secara real-time, otomatis, dan objektif mengirimkan informasi ke dalam rantai saat aset mengalami perubahan. Ini adalah hambatan pertama untuk RWA. Proyek yang benar-benar dapat disebut RWA harus mampu "begitu peristiwa terjadi, segera diketahui di rantai", bukan mengunggah "laporan" secara manual secara berkala.

Tingkat Kedua: Likuidasi yang Terpercaya Inilah inti nilai RWA. Yaitu apakah tindakan perputaran nilai seperti distribusi pendapatan, pengembalian pokok, penanganan default, dan pengalihan biaya dapat dieksekusi secara otomatis, tidak dapat diubah, dan transparan. Untuk mencapai ini, di dalam rantai harus ada unit mata uang, yaitu partisipasi stablecoin.

Banyak proyek mengabaikan poin kunci ini: meskipun data dan logika kontrak telah diunggah ke blockchain, tetapi tahap penyelesaian masih bergantung pada operasi manual atau platform pihak ketiga yang "mensimulasikan" aliran dana. Dalam desain ini, token di blockchain hanyalah simbol "yang tampaknya seperti aset", bukan hak finansial yang dapat dilaksanakan secara nyata.

Oleh karena itu, untuk mengevaluasi apakah suatu proyek merupakan RWA yang sebenarnya, ada dua standar dasar:

1. Apakah aliran data dapat otomatis diunggah ke blockchain tanpa bergantung pada tenaga manusia?
2. Apakah aliran dana dapat diselesaikan di blockchain?

Jika tahap-tahap ini masih memerlukan banyak intervensi manual, maka yang disebut "on-chain" dan "penyelesaian di blockchain" hanyalah konsep yang mengada-ada, dan pada kenyataannya tidak mengubah proses sentralisasi tradisional.

Stablecoin: Dukungan Kunci RWA

Untuk membangun sistem RWA yang benar-benar berfungsi, diperlukan dua elemen kunci: teknologi blockchain sebagai dasar informasi, dan stablecoin sebagai wadah nilai.

Nilai inti stablecoin dalam RWA tidak hanya terletak pada peningkatan efisiensi pembayaran lintas batas atau pengurangan biaya, tetapi juga pada kemampuannya untuk membuat dana "hidup" dalam dunia blockchain. Stablecoin dapat diprogram, dipanggil, dan dapat mengeksekusi pembayaran secara langsung berdasarkan data di blockchain.

Makna terbesar dari stablecoin adalah bahwa ia untuk pertama kalinya memungkinkan dana untuk diprogram, dapat menjalankan aturan yang telah ditentukan. Anda dapat menetapkan kapan ia membayar, kepada siapa, berapa banyak yang dibayar, bahkan dapat diatur untuk memicu pembayaran hanya setelah peristiwa tertentu terjadi di dalam rantai. Itu bukan lagi dana statis yang menunggu tindakan manusia, melainkan seperti data, dapat mengalir secara otomatis.

Hanya dengan RWA yang menggunakan stablecoin, siklus kehidupan aset dapat benar-benar dioperasikan dengan kontrak pintar di blockchain, mulai dari pembuatan, pembagian hasil hingga penarikan kembali, semuanya dijalankan secara otomatis di blockchain. Jika tidak, meskipun ada banyak lembaga yang terlibat dan banyak audit yang mendukung, pada dasarnya itu masih merupakan bentuk lain dari platform terpusat.

Oleh karena itu, kita bisa mengatakan: tanpa aplikasi stablecoin, RWA sulit untuk mencapai potensi nilai sebenarnya.