Pengalaman trading hari ini membuat saya merenungkan strategi investasi saya dengan mendalam. Ketika ETH mendekati titik tertinggi sebelumnya di 3532, saya terlalu percaya diri memilih untuk shorting. Namun, pasar segera memberikan saya pelajaran, Candlestick berikutnya naik dengan kuat, menghancurkan penilaian saya.
Merefleksikan operasi ini, saya menyadari bahwa saya telah membuat beberapa kesalahan kunci. Pertama, meskipun 3532.83 memang merupakan level resistance yang penting, saya telah mengambil tindakan sebelum harga benar-benar menyentuh level tersebut. Kedua, saya mengabaikan indikator teknis penting lainnya, seperti sinyal pelemahan pola Candlestick, perubahan volume, dan pergerakan indikator MACD.
Lebih penting lagi, saya tidak mempertimbangkan tren jangka pendek dengan cukup baik. Dengan meninjau kembali grafik, terlihat bahwa rata-rata bergerak 7 hari (MA7) masih melengkung ke atas, yang jelas menunjukkan bahwa tren naik jangka pendek belum berakhir. Sinyal ini seharusnya membuat saya tetap waspada, bukan terburu-buru untuk shorting.
Pengalaman ini menyoroti prinsip trading yang penting: bahkan saat mendekati level resistensi, kita tidak seharusnya melakukan trading hanya berdasarkan penilaian subjektif. Cara yang benar adalah menunggu pasar benar-benar menunjukkan sinyal pelemahan, sambil menggabungkan beberapa indikator teknis untuk analisis komprehensif. Jika tidak, apa yang disebut "level resistensi" kemungkinan besar hanya ada dalam persepsi subjektif trader, bukan dalam realitas objektif pasar.
Secara keseluruhan, kesalahan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga objektivitas, rasionalitas, dan kesabaran dalam perdagangan. Terlalu terburu-buru atau hanya mengandalkan satu faktor dalam pengambilan keputusan seringkali mengakibatkan kerugian yang tidak perlu. Dalam perdagangan di masa depan, saya akan lebih memperhatikan analisis menyeluruh terhadap sinyal pasar, dan mematuhi disiplin perdagangan dengan ketat untuk meningkatkan akurasi dan stabilitas keputusan investasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
4
Bagikan
Komentar
0/400
MetaMisfit
· 15jam yang lalu
Pasar selalu merupakan guru terbaik!
Lihat AsliBalas0
SmartContractWorker
· 15jam yang lalu
dan mengalami situasi yang sama denganmu, langsung Semua ya
Lihat AsliBalas0
GasBankrupter
· 15jam yang lalu
Sebuah short order menghancurkan pendapatan setengah bulan
Pengalaman trading hari ini membuat saya merenungkan strategi investasi saya dengan mendalam. Ketika ETH mendekati titik tertinggi sebelumnya di 3532, saya terlalu percaya diri memilih untuk shorting. Namun, pasar segera memberikan saya pelajaran, Candlestick berikutnya naik dengan kuat, menghancurkan penilaian saya.
Merefleksikan operasi ini, saya menyadari bahwa saya telah membuat beberapa kesalahan kunci. Pertama, meskipun 3532.83 memang merupakan level resistance yang penting, saya telah mengambil tindakan sebelum harga benar-benar menyentuh level tersebut. Kedua, saya mengabaikan indikator teknis penting lainnya, seperti sinyal pelemahan pola Candlestick, perubahan volume, dan pergerakan indikator MACD.
Lebih penting lagi, saya tidak mempertimbangkan tren jangka pendek dengan cukup baik. Dengan meninjau kembali grafik, terlihat bahwa rata-rata bergerak 7 hari (MA7) masih melengkung ke atas, yang jelas menunjukkan bahwa tren naik jangka pendek belum berakhir. Sinyal ini seharusnya membuat saya tetap waspada, bukan terburu-buru untuk shorting.
Pengalaman ini menyoroti prinsip trading yang penting: bahkan saat mendekati level resistensi, kita tidak seharusnya melakukan trading hanya berdasarkan penilaian subjektif. Cara yang benar adalah menunggu pasar benar-benar menunjukkan sinyal pelemahan, sambil menggabungkan beberapa indikator teknis untuk analisis komprehensif. Jika tidak, apa yang disebut "level resistensi" kemungkinan besar hanya ada dalam persepsi subjektif trader, bukan dalam realitas objektif pasar.
Secara keseluruhan, kesalahan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga objektivitas, rasionalitas, dan kesabaran dalam perdagangan. Terlalu terburu-buru atau hanya mengandalkan satu faktor dalam pengambilan keputusan seringkali mengakibatkan kerugian yang tidak perlu. Dalam perdagangan di masa depan, saya akan lebih memperhatikan analisis menyeluruh terhadap sinyal pasar, dan mematuhi disiplin perdagangan dengan ketat untuk meningkatkan akurasi dan stabilitas keputusan investasi.