Belakangan ini, raksasa teknologi Elon Musk mengajukan pertanyaan kepada asisten AI Grok tentang potensi ancaman komputasi kuantum terhadap keamanan Bitcoin. Grok memberikan respon yang menenangkan berdasarkan tren perkembangan teknologi saat ini: dalam 5 tahun ke depan, kemungkinan komputasi kuantum untuk memecahkan algoritme SHA-256 hampir nol, bahkan hingga tahun 2035, probabilitas ini pun kurang dari 10%.
Respon ini tampaknya memberikan ketenangan bagi para pemegang Bitcoin. Prediksi Grok tidak hanya didasarkan pada analisisnya sendiri, tetapi juga mengutip data dari lembaga-lembaga terkemuka seperti NIST (Institut Standar dan Teknologi Nasional AS) dan IBM, yang semakin meningkatkan kredibilitasnya.
Menariknya, diskusi ini terjadi bersamaan dengan peristiwa pencurian patung Satoshi Nakamoto, dan kebetulan dramatis ini tampaknya semakin memperkuat perhatian komunitas Bitcoin terhadap keamanan. Peristiwa-peristiwa ini saling terkait, seolah-olah menyusun narasi baru tentang keamanan dan ketahanan Bitcoin.
Namun, meskipun keamanan nilai hash Bitcoin tampaknya terjamin dalam jangka pendek, pelaku pasar tetap harus waspada. Meskipun berita positif ini dapat mendorong harga Bitcoin untuk menguji level yang lebih tinggi, kita tidak boleh mengabaikan faktor-faktor pasar seperti pengurangan penambang dan potensi risiko likuidasi.
Secara keseluruhan, meskipun ada ancaman dari komputasi kuantum terhadap Bitcoin, itu tidak mendesak. Ini memberikan waktu berharga bagi ekosistem Bitcoin untuk lebih meningkatkan kinerja keamanannya. Pada saat yang sama, ini juga mengingatkan kita bahwa dalam dunia teknologi yang berkembang pesat, kemampuan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tantangan baru akan sangat penting.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Bagikan
Komentar
0/400
RugResistant
· 4jam yang lalu
Hawking benar.
Lihat AsliBalas0
GateUser-ccc36bc5
· 4jam yang lalu
Sudah tidak khawatir lagi
Lihat AsliBalas0
BlockchainWorker
· 4jam yang lalu
PI berkata benar
Lihat AsliBalas0
MagicBean
· 4jam yang lalu
Komputasi Kuantum tidak perlu ditakuti
Lihat AsliBalas0
NotAFinancialAdvice
· 4jam yang lalu
Komputasi Kuantum masih jauh.
Lihat AsliBalas0
GasWhisperer
· 4jam yang lalu
Teknologi selalu tidak dapat mengejar kecepatan dunia kripto
Belakangan ini, raksasa teknologi Elon Musk mengajukan pertanyaan kepada asisten AI Grok tentang potensi ancaman komputasi kuantum terhadap keamanan Bitcoin. Grok memberikan respon yang menenangkan berdasarkan tren perkembangan teknologi saat ini: dalam 5 tahun ke depan, kemungkinan komputasi kuantum untuk memecahkan algoritme SHA-256 hampir nol, bahkan hingga tahun 2035, probabilitas ini pun kurang dari 10%.
Respon ini tampaknya memberikan ketenangan bagi para pemegang Bitcoin. Prediksi Grok tidak hanya didasarkan pada analisisnya sendiri, tetapi juga mengutip data dari lembaga-lembaga terkemuka seperti NIST (Institut Standar dan Teknologi Nasional AS) dan IBM, yang semakin meningkatkan kredibilitasnya.
Menariknya, diskusi ini terjadi bersamaan dengan peristiwa pencurian patung Satoshi Nakamoto, dan kebetulan dramatis ini tampaknya semakin memperkuat perhatian komunitas Bitcoin terhadap keamanan. Peristiwa-peristiwa ini saling terkait, seolah-olah menyusun narasi baru tentang keamanan dan ketahanan Bitcoin.
Namun, meskipun keamanan nilai hash Bitcoin tampaknya terjamin dalam jangka pendek, pelaku pasar tetap harus waspada. Meskipun berita positif ini dapat mendorong harga Bitcoin untuk menguji level yang lebih tinggi, kita tidak boleh mengabaikan faktor-faktor pasar seperti pengurangan penambang dan potensi risiko likuidasi.
Secara keseluruhan, meskipun ada ancaman dari komputasi kuantum terhadap Bitcoin, itu tidak mendesak. Ini memberikan waktu berharga bagi ekosistem Bitcoin untuk lebih meningkatkan kinerja keamanannya. Pada saat yang sama, ini juga mengingatkan kita bahwa dalam dunia teknologi yang berkembang pesat, kemampuan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan tantangan baru akan sangat penting.